Membuat Email Berdomain Milik Sendiri

Instansi pemerintah tapi kok email resminya memakai Gmail atau Yahoo Mail? Perusahaan besar tapi kok menawarkan sesuatu dari email gratisan? Bukankah lebih baik bila dinas.anu.provinsi@gmail.com diubah menjadi anu@dinas.go.id atau perusahaan@gmail.com diubah menjadi cs@perusahaan.co.id. Selain terlihat lebih keren, juga meningkatkan kepercayaan si penerima email. Terlebih bila domainnya adalah .co.id atau go.id yang nyaris lebih sulit dimanfaatkan penipu.

Mahal kah? Tidak. Rumit kah? Juga tidak. Yang diperlukan hanya sedikit pemahaman. Luangkan waktu 5 menit untuk membaca artikel ini, dan anda bisa membuatnya sendiri untuk kantor anda!

Pada garis besarnya, ada 2 cara untuk membuat email sendiri, yaitu memakai jasa dari pihak lain yang khusus menekuni hal itu, dan cara ke dua adalah membangun server sendiri. Mari kita bahas dari cara pertama.

CARA KE 1: MEMAKAI JASA PIHAK LAIN

Ini cara termudah, tapi juga membutuhkan biaya yang sedikit lebih mahal.

Langkah pertama, anda harus mendaftarkan nama domain (namadinas.go.id atau perusahaan.co.id). Ini bisa dilakukan di beberapa registrar. Untuk dalam negeri, saya menyarankan RumahWeb. Tarif domain co.id adalah Rp 110.000/tahun (sudah termasuk pajak).

Setelah mendapat nama domain, anda bisa menggunakan jasa dari G-Suite. Tarif per-akun adalah $3/bulan. Gratis untuk pendidikan (sch.id).

Untuk DNS, gunakan saja DNS gratis dari RumahWeb. Yang harus diset adalah MX records agar mengarah ke mail servernya Google.

ASPMX.L.GOOGLE.COM ― priority 1
ALT1.ASPMX.L.GOOGLE.COM ― priority 5
ALT2.ASPMX.L.GOOGLE.COM ― priority 5
ALT3.ASPMX.L.GOOGLE.COM ― priority 10
ALT4.ASPMX.L.GOOGLE.COM ― priority 10

Silakan hubungi technical support RumahWeb untuk dibantu men-setup MX records. Sedangkan A record bisa diarahkan ke IP address web server.

CARA KE 2: MEMBANGUN SERVER SENDIRI

Jangan berharap, akses internet yang masuk ke rumah atau ke kantor bisa dimanfaatkan untuk mail server, sebab umumnya IP address yang didapat adalah private. Kita baru diberi IP public bila berlangganan internet yang tarifnya di atas Rp 3 jutaan. Kalau pun IP address-nya public, belum tentu port SMTP-nya dibuka oleh penyedia jasa internet (Telkom, Biznet, dsb). Dengan demikian, kita terpaksa menyewa server di luar.

Bila kita berlangganan web hosting, biasanya mendapat fitur email yang jumlah penggunanya sesuai dengan biaya yang dibayar perbulan. Makin mahal, jumlah penggunanya makin banyak.

Bagaimana bila kita tidak menyewa web hosting?

Ada 2 kemungkinan. Anda mempunyai server sendiri atau anda sama sekali belum mempunyai server sendiri.

Kemungkinan ke 1: Misalkan saja, anda sudah membangun web server sendiri yang diletakkan di dalam kantor. Berarti yang belum ada hanya mail server. Maka caranya adalah:

  • Mendaftar di layanan mail server. Saya menyarankan PusatHosting karena tarifnya sangat murah yaitu Rp 10.000/bulan. Ada dua pilihan yaitu Rp 10.000/pengguna dengan space unlimited, dan pengguna unlimited tapi space-nya dibatasi. Tarif tetap Rp 10.000/bulan. Murah banget kan?
  • Setelah itu, arahkan MX records ke mail servernya PusatHosting yaitu hzb1.ph.gs

Dengan cara ini, biaya yang dikeluarkan pertahun adalah:

Rp 110.000 (nama domain).
Rp 120.000 (sewa mail server).
Total biaya pertahun Rp 230.000,-

Kemungkinan ke 2: Anda sama sekali tidak mempunyai server. Berarti juga tidak mempunyai website.
Maka saran saya adalah anda menyewa VPS. Tidak perlu mahal. Ramnode menyediakan VPS bertarif $3/bulan (sekitar Rp 40.000/bulan). Di VPS tersebut bisa dipasang Apache, MySQL, PHP, Exim, dan Dovecot. Bila tidak mau ribet, gunakan VestaCP (gratis) yang akan menginstall semua yang dibutuhkan sampai siap dipakai. Dengan cara ini, biaya yang dikeluarkan pertahun adalah:

Rp 110.000 (nama domain).
Rp 480.000 (sewa VPS).
Total biaya pertahun Rp 590.000,-

Sekian tutorial singkat membangun email untuk kantor / perusahaan dengan biaya ditekan serendah mungkin. Bila anda menemui kendala, bisa ditanyakan di kolom komentar.

Web Hosting

Leave a Reply