Site icon Mawan.NET

OLTP vs OLAP

OLTP dan OLAP adalah istilah komputer yang masih membingungkan. Bahkan beberapa mahasiswa ilmu komputer pun masih ada yang bingung membedakannya. Berikut ini saya coba menjelaskan sesingkat mungkin namun sejelas mungkin.

OLTP

OLTP singkatan dari Online Transaction Processing, yang berarti sistem ini mengelola transaksi data sehari-hari secara online. Contoh OLTP adalah sistem ATM, sistem pemesanan online, atau sistem manajemen inventaris. Sistem OLTP biasanya menggunakan basis data relasional untuk menyimpan dan memperbarui data dengan cepat dan andal. Sistem OLTP menekankan pada operasi tulis data yang banyak dan integritas data di lingkungan multi-akses.

Basis data relasional adalah model data yang menyimpan data dalam bentuk tabel dua dimensi yang terdiri dari baris dan kolom. Basis data relasional menggunakan kunci primer dan asing untuk menghubungkan data antar tabel. Basis data relasional cocok untuk mengelola transaksi data sehari-hari secara online (OLTP).

Normalisasi database lebih cocok dipakai di OLTP dari pada di OLAP.

Normalisasi database adalah proses memperbaiki struktur database untuk mengurangi duplikasi data dan memastikan konsistensi data dalam database. Normalisasi database dilakukan dengan membagi data ke dalam beberapa tabel, dengan setiap tabel hanya berisi informasi yang berkaitan dengan subjek tertentu. Tabel-tabel tersebut kemudian dihubungkan melalui kunci asing, yang merupakan kunci primer dari tabel lain. Normalisasi database memiliki beberapa tujuan, antara lain:

Normalisasi database biasanya dilakukan dalam beberapa tahapan, dengan setiap tahap memiliki aturan dan kriteria tertentu. Tahapan normalisasi database yang umum adalah:

Tahap normalisasi database akan lebih mudah bila kita dibantu oleh ERD.

ERD adalah model data untuk mendeskripsikan hubungan antara data dan basis data. ERD digunakan untuk menyusun struktur data dan hubungan antar data, dan untuk menggambarkannya digunakan notasi, simbol, bagan, dan lain sebagainya.

ERD biasanya terdiri dari tiga komponen utama, yaitu entitas, atribut, dan relasi.

Cardinal ratio adalah perbandingan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain. Cardinal ratio menunjukkan derajat relasi antara entitas yang terlibat dalam relationship. Cardinal ratio biasanya digambarkan dengan simbol angka atau garis pada ujung-ujung relationship dalam ERD. Cardinal ratio dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu one-to-one, one-to-many, dan many-to-many.

  1. One-to-one adalah cardinal ratio yang menunjukkan bahwa satu entitas hanya dapat berelasi dengan satu entitas lain, dan begitu juga sebaliknya.
  2. One-to-many adalah cardinal ratio yang menunjukkan bahwa satu entitas dapat berelasi dengan banyak entitas lain, tetapi tidak sebaliknya.
  3. Many-to-many adalah cardinal ratio yang menunjukkan bahwa banyak entitas dapat berelasi dengan banyak entitas lain.

OLAP

OLAP singkatan dari Online Analytical Processing, yang berarti sistem ini menganalisis data agregat secara online. Contoh OLAP adalah sistem pelaporan keuangan, sistem peramalan, atau sistem kecerdasan bisnis. Sistem OLAP biasanya menggunakan basis data multidimensi untuk menyimpan dan mengkueri data dengan berbagai perspektif. Sistem OLAP menekankan pada operasi baca data yang kompleks dan waktu respons yang cepat.

Basis data multidimensi adalah model data yang menyimpan data dalam bentuk kubus tiga dimensi atau lebih yang terdiri dari record, field, dan layer. Basis data multidimensi menggunakan dimensi dan pengukuran untuk mengkueri data dari berbagai sudut pandang. Basis data multidimensi cocok untuk menganalisis data agregat secara online (OLAP).

Data agregat adalah data yang menggabungkan atau menyatukan data individu atau data perseorangan menjadi data kelompok atau data kolektif. Data agregat biasanya digunakan untuk menganalisis, merangkum, atau membandingkan data dari berbagai sumber atau kategori. Data agregat dapat berupa data numerik, seperti jumlah, rata-rata, persentase, atau indeks, atau data kategorikal, seperti jenis kelamin, agama, pendidikan, atau pekerjaan.

Contoh data agregat adalah:

Data agregat dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sensus, survei, administrasi, atau observasi. Data agregat dapat disajikan dalam bentuk tabel, grafik, peta, atau laporan. Data agregat dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti perencanaan, pengambilan keputusan, penelitian, atau evaluasi.

Exit mobile version