Kelebihan Telegram Dibandingkan WhatsApp

Mungkin sebelum Télégram diblok Pemerintah, pengguna Télégram di tanah air belum sebanyak pengguna WhatsApp. Justru setelah diblok, banyak orang yang kemudian penasaran dan ingin mengenal apa itu Télégram. Akibatnya, pengguna Télégram makin bertambah drastis walau pun sampai saat ini saya belum mendapat data berapa jumlah pengguna Télégram di Indonésia.

Télégram bisa diunduh di handphone Android maupun iOS (iPhone). Bagi yang ingin menggunakan Télégram di laptop, bisa menggunakan Télégram for web atau bisa juga menggunakan Télégram Désktop. Bédanya adalah, Télégram for Web menggunakan web browser. Bila DNS Télégram diblok oléh Internét Séhat, maka kita yang di Indonésia tidak bisa menggunakannya. Solusinya adalah memasang (menginstall) aplikasi Télégram Desktop for Windows. Ada yang harus diinstall lebih dulu, ada juga yang portable. Bila DNS anda masih diblok Internét Séhat, anda bisa mengunduh Télégram Portable (tportable.1.1.10.zip) dari blog ini.

Aplikasi Télégram for mobile yang terkenal adalah Telegram (resmi) dan Plus Messenger. Konsép Plus Messenger sebenarnya menarik, yaitu chat dikelompokkan ke dalam beberapa tab yaitu chat perorangan, group, dan sebagainya. Sayangnya, Plus Messenger kadang tertinggal fitur baru. Ini bisa dimaklumi karena pembuat Plus Messenger adalah pihak luar.

Di artikel ini saya tidak akan menjelaskan bagaimana cara mendaftar akun Télégram. Prinsipnya sama seperti mendaftar akun WhatsApp.

Oké, kembali ke topik bahasan. Apa kelebihan Télégram?

1. Enkripsi Yang Kuat

Di halaman FAQs, Télégram mengklaim bahwa dirinya lebih aman dari pada WhatsApp dan Line. Télégram menggunakan protokol MTProto yang dikatakan lebih aman tapi tetap dapat terkirim cepat pada konéksi internét yang lambat. Bahkan pembuat Télégram membuat sayembara berhadiah $300,000 kepada siapa pun yang mampu mengurai pesan yang diénkripsi (bahasa awam: Menyadap). Sampai artikel ini ditulis, tidak ada satu pun orang di Bumi ini yang mampu melakukannya.

Tentang privacy penggunanya, Pavel Durov (salah seorang pendiri Télégram) berkata: “No wonder governments and regulators are unhappy with Telegram. Well, let them block us as much as they want. We won’t change our principles or betray our users. I know it’s not great to have Telegram (or parts of it) restricted in your country. But sometimes it’s better to stop using a communication service entirely than to keep using it with misplaced trust in its security.”

Pavel Durov lahir di Rusia tanggal 10 Oktober 1984. Kini dirinya mengasingkan diri di sebuah negara kecil di Karibia. Mungkin karena Durov bukan warga Amérika Serikat dan sangat gigih menyuarakan kebébasan berpendapat, maka Télégram menjadi pilihan para Téroris. Padahal, pihak Télégram setiap hari membekukan akun-akun anggota ISIS. Lagi pula, pengguna Télégram yang bukan téroris jauh lebih banyak. Ini sama seperti sebuah kota besar yang hampir pasti ada penjahat jalanan.

2. Pesan Yang Bisa Dihapus.

Keistiméwaan lain dari Télégram adalah pesan yang terlanjur terkirim bisa diubah atau bahkan dihapus. BlackBerry Messenger telah mempunyai fitur serupa, tapi WhatsApp belum ada. Fitur ini tentu memudahkan admin group. Bila ada anggota group yang mengirimkan pesan broadcast atau foto-foto yang tidak sesuai dengan peruntukan group, admin bisa menghapusnya, sedangkan di WhatsApp paling-paling admin cuma bisa memarahi atau mengeluarkan anggota nakal tersebut dari group.

3. Foto dan Video Tidak Disimpan di Memory HP.

WhatsApp tidak menyimpan téks, foto, dan vidéo di sérvernya. Semua dikirim ke HP pengguna. Akibatnya, pengguna harus rajin menghapus foto-foto di Galery kalau tidak ingin HPnya penuh oléh kiriman orang lain di WhatsApp. Sedangkan Télégram tidak begitu. Cara kerja Télégram mirip seperti Facebook. Foto dan vidéo disimpan di sérver Télégram. Bila kita ingin melihatnya, barulah diunduh. Setelah tidak digunakan, otomatis dihapus lagi. Itulah sebabnya Télégram dan Facebook tidak menyebabkan HP penuh.

4. Group Yang Lebih Baik.

Super group Télégram bisa berisi sampai 10 ribu anggota. Sangat cocok untuk membuat komunitas berskala Nasional, misalnya perkumpulan guru-guru se-Indonésia. Untuk menjadi anggota group, tidak perlu harus meminta bantuan admin. Setiap anggota group bisa memasukkan anggota baru, bahkan bisa pula menjadi anggota group hanya dengan mengklik URL undangan.

5. BOT.

Terobosan paling fénoménal (menurut saya) adalah Bot. Dengan Bot, seorang programmer komputer bisa membuat aplikasi yang “ditémpélkan” di Télégram. Contohnya adalah aplikasi pengumuman nilai ujian. Pengguna Télégram cukup chatting dengan bot tersebut. Bot menanyakan nomor ujian lalu pengguna menjawabnya. Setelah itu bot mencari data yang dicari di database kemudian menampilkannya. Sudah banyak perguruan tinggi yang memanfaatkan fitur bot, mulai dari absénsi sampai nilai mata kuliah. Bahkan bisnis isi ulang pulsa pun menggunakan Bot.

Sebenarnya masih banyak keistiméwaan Télégram. Tapi berhubung sekarang saya harus berangkat kerja, kapan-kapan artikel ini dilengkapi lagi.

Web Hosting

One Response to “Kelebihan Telegram Dibandingkan WhatsApp”
  1. M Sofyan 20 July 2017

Reply Cancel Reply