Berikut ini didapat dari utas Twitter yang dikirim tanggal 17 Mei 2025 jam 11:04.
Ini kejadian yang gua alami satu minggu lalu. tanggal 8 mei sekitar jam 4 sore. Gua kaget banget ditelfon sama orang yang gak gua kenal via whatsapp. Katanya dia dari RC (disamarkan), mereka bilang kalau sistem eror dan minta gua cek rekening –
Karena ada dana masuk, gua langsung cek rekening dan bener aja ada dana masuk dengan nominal yang menurut gua sangat besar. Gua langsung mau kembaliin dana ini, gua mau transfer ke orang itu dan minta dia kirim no rekening. Akhirnya mereka kirim no rekening tapi setelah gua cek –
No rekening itu FLIP, setau gua FLIP adalah perantara bank biar gak kena admin. Lalu gua telfon CS RC, dan gua tanya apakah lagi eror sistemnya, dan gua juga tanya apakah no rekening mereka pakai flip lentera. KATANYA TIDAK EROR DAN BUKAN MEREKA-
Gua baru ngeh anjir gua kena SCAM. Gua cek sms tiba tiba ada tulisan kayak gini. Orang gak bertanggung jawab pakai data gua di Aplikasi ini untuk minjem dengan niat mereka gua bakal kirim balik uang ini ke mereka. Gua gak kirim ke penipu uangnya, tapi gua KEEP sampai hari ini-
Untuk gua kembalikan langsung secara resmi ke pihak RC. Lalu gua langsung hari itu juga email ke RC dan melampirkan semua bukti penipuan yang gua alami. Mereka bales emailnya seperti ini : JADI GUA DISURUH BAYAR CICILAN DARI PINJAMAN YANG GUA GAK PINJEM.
karena jawaban itu besoknya gua dateng ke kantor RC tersebut. Di kantor pertama gua ditolak, karena belom ada janji untuk bertemu. Lalu di hari yang sama gua dateng lagi ke kantor cabangnya di daerah tanah abang. Gua bilang ke resepsionis gua mau ke kantor RC-
Gua bilang, gua ditipu data gua dipakek sama orang buat minjem. Lalu mereka dan beberapa sekurity lain pada HEBOH karena sepertinya penipuan kasus kayak gini sering terjadi di RC, bahkan sehari sebelom gua ada yang datang dengan kasus yang sama.
Ini penampakan kantornya yang di daerah tanah abang, gua lalu naik kesini nunggu hampir 20 menit lebih dan ketemu sama CS nya yang bicaranya template doang, gua udah dari yang nyecer, nangis, marah dan jawaban dia tetep sama “AKAN DI CEK OLEH TIM TERKAIT”
Akhirnya pembicaraan sia sia dengan CS itu tetep mengharuskan gua menunggu 1 – 3 hari pengecekan dari mereka. Dan gua juga gatau apanya yang di cek karena semuanya tidak transparan. gua ada juga full rekaman suara sama mbak RC yang tidak kooperatif itu. –
Karena kelamaan nunggu mereka 3 hari, gua lapor ke OJK. karena sekarang sistem online jadi laporan gua jg sudah gua kirim ke OJK secara online melalui KONTAK 157. dan mengharuskan gua saat ini nunggu 10 Hari untuk dapet jawaban dari Pelaku Usaha itu sendiri (RC)-
Setelah nunggu 3 hari akhirnya RC bales gua, mereka mengakui kalo ini adalah penipuan dan itu bukan mereka. Tapi bangkenya adalah : GUA TETEP DISURUH BERKEWAJIBAN BAYAR !!
Helo RC, Gua korban penipuan data loh. Ini duit kalian mau gua balikin sepenuhnya full yang ke transfer di rekening gua. Gua gak mau minjem sama sekali. Tapi kenapa kok jadi memberatkan gua dan gua harus bayar sampai cicilannya juga ? Tolong kooperatif-
Disini malah gua ngebantu kalian buat balikin uang, kok malah kesannya gua diperas yaa untuk ngebalikin 2x lipat dari yang gak gua pinjem sama sekali, gua yakin banget gua gapernah klik sesuatu, kasih otp bahkan lainnya. Berarti keamanan lo untuk data orang orang gabener.
Kalo untuk CICIL YANG GUA GAK PINJEM GUA GAAKAN MAU, gua gakperduli nama gua di slik OJK jelek, biarin. GUA MAU BALIKIN FULL uang yang gua terima dengan cara dan regulasi yang valid tanpa membebankan gua.
Gua bakal dateng lagi kesana, gua bakal urusin lagi semuanya, ini gua UP karena banyak kasus gini orang orangnya pada diem. Mereka jadi korban dari uang yang gak mereka pinjem tapi harus ngebalikin berkali lipat. GUA HARAP KALIAN BISA KOOPERATIF DENGAN HAL KAYAK GINI
Apalagi gua disini posisinya sebagai KORBAN !! sesimpel itu kok. GUA MAU BALIKINN UANGNYA. Selesai Tolong jangan dibikin ribet dengan cara gua harus balikin 2x lipat, itu namanya kalian memeras korban. TERIMAKASIHSumber: X (Twitter).
Setelah membaca utas di atas di X (Twitter), saya juga ikut ngeri. Padahal korban telah melakukan prosedur yang selama ini disarankan para ahli yaitu:
- Jangan kirim uang ke siapa pun sebelum jelas asal-usulnya.
- Laporkan ke OJK via telepon 157 atau via web kontak157.ojk.go.id.
-
Laporkan ke Polisi (Cyber Crime Mabes Polri) via email [email protected] atau via web patrolisiber.id.
- Laporkan ke Kominfo jika menyangkut penyalahgunaan data pribadi.
- Simpan semua rekaman, bukti SMS/WA, mutasi rekening, dan email.
Sekedar saran: Sebaiknya jangan memakai nomor HP untuk BI Fast Proxy Address. Mengapa?
- Penipu kesulitan mengetahui nomor rekening kita (makanya jangan mengumbar nomor rekening di forum umum misalkan media sosial atau di website).
- Penipu lebih mudah mendapatkan nomor HP dari kebocoran data.
- Penipu dapat mencoba-coba mengirim uang melalui BI Fast Proxy Address dengan menulis nomor HP korban (bukan nomor rekening). Bila berhasil, akan muncul namanya pemilik nomor HP tersebut.
- Penipu mencoba mengajukan peminjaman uang ke Pinjol dan menuliskan nomor HP korban.
- Pinjol mengirim uang ke nomor HP korban. Uang masuk ke rekening korban.
- Penipu menghubungi korban dengan modus salah transfer, dan minta agar korban mengembalikan uangnya ke nomor rekening milik penipu.
- Bila korban melakukan, maka korban tidak mendapat uang tapi harus membayar pinjaman + bunganya ke pinjol. Ini sangat mengerikan.
Di zaman pak Harto, praktik lintah darat sangat dilarang. Semoga pemerintah sekarang semakin memperketat aturan untuk fintech. Bila perlu, tentukan batas maksimal untuk bunga yang masih masuk akal. Bila lebih dari yang ditentukan, tutup fintech tersebut dan penjarakan yang bertanggung jawab.
Apakah ada pembaca yang ingin membagikan tips?